Menjelang atau saat bulan Ramadan, biasanya ramai warga muslim di Indonesia melaksanakan ibadah umrahke Arab Saudi. Tahukah kamu, Arab Saudi telah mempermudah jemaah muslim di seluruh dunia untuk umrah dengan visa turis?

Pemerintah Arab Saudi mengizinkan jemaah beribadah umrah dengan visa turis. Bahkan, seperti dilansir Gulf, Kementerian Haji dan Umrah Saudi merilis aturan mengenai umrah, di mana jemaah bisa memakai visa kunjungan, pariwisata, hingga tenaga kerja.

Topik ini juga belakangan jadi perbincangan di Indonesia, karena pemegang visa turis memilih umrah backpacker, tanpa menggunakan visa umrah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, visa turis berlaku untuk beberapa kali kunjungan dalam rentang waktu 365 hari.

Visa turis juga berlaku untuk tinggal di Arab Saudi maksimal 90 hari, dan pemegang visa turis yang hendak masuk ke Saudi tidak wajib datang dengan mahram.

Setiap orang dapat mengajukan permohonan visa Arab Saudi, tapi aturan dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi, hanya turis yang beragama muslim yang boleh masuk Mekkah.

Pemegang visa turis juga tidak wajib melampirkan tiket penerbangan dan diizinkan untuk ziarah. Meski begitu, sebenarnya pemegang visa turis tidak punya jaminan mendapat slot Muassasah, Rawdhah & Umrah.

Hal ini berbeda dengan visa umrah, yang dijamin mendapatkan satu slot untuk Rawdhah, Muassasah, dan Umrah. Namun, harga visa umrah lebih mahal dibandingkan visa turis.

Pemegang visa umrah hanya boleh tinggal di Saudi maksimal 30 hari dan hanya bisa diajukan oleh orang beragama Islam. Visa umrah juga hanya berlaku untuk satu kali kunjungan.