您的当前位置:首页 > 百科 > Bareskrim Polri Ungkap 405 Kasus TPPO Sejak 2020 hingga 2023 正文
时间:2025-06-15 16:17:03 来源:网络整理 编辑:百科
JAKARTA, DISWAY.ID--Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri berhasil mengungkap quickq苹果手机下载
JAKARTA,quickq苹果手机下载 DISWAY.ID--Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri berhasil mengungkap sebanyak 405 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sepanjang 2020 hingga 2023.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan dari jumlah pengungkapan kasus itu sebanyak 517 tersangka telah ditangkap.
"Polri mendukung isu perdagangan manusia dibahas dalam KTT ASEAN. Sejak pasca-pandemi Covid-19 kasus TPPO naik signifikan dengan jumlah korban yang cukup banyak mencapai 1.387 orang," kata Djuhandani kepada awak media, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2023.
BACA JUGA:Evakuasi 20 WNI Korban TPPO di Myanmar Terus Diupayakan Pemerintah
Ia merinci dari jumlah laporan polisi (LP) di tahun 2020 sebanyak 126 kasus, tercatat jumlah korban terdiri dari 105 perempuan, 35 anak-anak dan 93 laki-laki. Sedangkan tahun 2021 terdapat 122 kasus dengan jumlah korban 165 perempuan, 74 anak-anak dan 59 laki-laki.
Kemudian pada 2022, kasus perbudakan manusia meningkat tajam dengan jumlah LP sebanyak 133 kasus dengan korban yang terdiri 336 perempuan, 21 anak-anak dan 306 laki-laki.
Menurutnya, kenaikan jumlah korban pada 2022, terjadi karena pemulihan pasca-pandemi Covid-19 dan pencabutan pembatasan perjalanan ke luar negeri.
"Pada 2020 dan 2021 modus kasus kejahatan PSK paling tinggi, kedua pekerja migran dan ketiga kasus asisten rumah tangga (ART)," ungkapnya.
"Pada 2022 kasus paling tinggi adalah dengan modus pekerja migran yang kita tangani, jumlah korban juga paling banyak," sambungnya.
BACA JUGA:Indonesia Desak Myanmar Untuk Selamatkan WNI yang Jadi Korban TPPO
Dari kasus TPPO tersebut, kata Brigjen Djuhandani, tren yang meningkat adalah korban dengan modus dipekerjakan untuk scam online, judi bahkan penipuan di Kamboja dan Myanmar.
Para sindikat kejahatan internasional ini mendirikan perusahaan di kedua negara tersebut dan merekut korban warga Indonesia.
"Sindikat ini memasang lowongan kerja di Instagram dan Facebook untuk dipekerjakan sebagai operator judi dan lain-lainnya untuk melakukan kejahatan dengan korban di luar negeri," ucapnya.
Para korban tersebut diberangkatkan dari Jakarta menuju Thailand atau Singapura terlebih dahulu menggunakan pesawat. Kemudian terbang lagi atau lewat jalur udara menuju Kamboja atau Myanmar.
Prabowo Pastikan Permasalahan Pengangkatan CASN 2024 Sedang Diurus2025-06-15 16:08
Gelar Ijtima' Ulama Nusantara, Cak Imin Bahas Krisis Global Indonesia2025-06-15 16:01
Mahfud MD: Saya Tak Menemukan Pelanggaran Rocky Gerung2025-06-15 15:46
Kejari Depok Belum Terima Salinan Putusan Buni Yani, Ada Apa dengan MA?2025-06-15 15:40
Cegah Kebocoran Data, WamenKomdigi akan Diskusi soal e2025-06-15 15:21
Vanessa Angel Minta Penangguhan Penahanan, Polda Jatim?2025-06-15 15:12
Trik Check2025-06-15 14:57
7 Tanda Kamu Seorang Kepribadian 'Lone Wolf', Tak Melulu Negatif Lho!2025-06-15 14:39
Revisi UU ASN Buka Jalan ASN Daerah Lompat ke Pusat, Gak Perlu Jalur Ordal2025-06-15 14:33
Investasi Transmisi Listrik Disebut Untung Tipis, Dirut PLN: Ini Pengorbanan!2025-06-15 13:54
Kerap Pamer Rubicon dan Harley Davidson, Harta Kekayaan AKBP Achiruddin Hanya Dilaporkan Rp467 Juta2025-06-15 15:50
Anies Dikritik Bos Survei, Eh Bang Fadli Pasang Badan...2025-06-15 15:08
MenPANRB Minta Pemerintah Mulai Usulkan Kebutuhan ASN 2023, Rekrutmen CPNS dan PPPK Segera Dibuka2025-06-15 14:55
Kondisi Lukas Enembe Mulai Stabil Usai Dirawat di RSPAD, KPK Lanjutkan Pemeriksaan?2025-06-15 14:46
KPK Amankan 28 Orang di 4 Lokasi berbeda Terkait Kasus Korupsi Bupati Meranti2025-06-15 14:46
Menteri PPPA Ungkap Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan Belum Maksimal2025-06-15 14:44
Ayah Ibu, Stimulasi Motorik Anak dengan 7 Cara Menyenangkan Ini2025-06-15 14:34
PNM di Usia ke2025-06-15 14:23
IRN 2025 Resmi Dibuka! Cara Dapat Peluang Emas Raih Dana Penelitian untuk Mahasiswa S12025-06-15 13:55
Menteri PPPA Fokus Upayakan Haji Ramah Lingkungan, Terlebih Tahun Ini2025-06-15 13:51